Dua jenderal purnawirawan TNI, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto dan mantan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (22/12/2014) sore, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Wiranto yang memakai baju batik coklat muda datang sekitar pukul 15.00 dan keluar hampir satu jam kemudian. Adapun Luhut yang menggunakan bajur putih datang sekitar pukul 15.30. Tak lama setelah Wiranto berada di dalam Istana, Luhut datang sendirian.
Saat ditanya wartawan soal pertemuan dengan Presiden Jokowi, Wiranto membenarkan.
"Salah satunya membahas rencana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Hanura yang akan datang. Jadi, kita mengundang Presiden untuk hadir dan Presiden Jokowi bersedia hadir di acara tersebut," ujarnya.
Namun, sebaliknya, Luhut yang satu jam setengah baru keluar dari kompleks Istana Kepresidenan, saat ditanya pers justru menolak menjelaskan hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi. batik betawi
Luhut justru malah semula mengaku tidak bertemu dengan Presiden saat ditanya siapa yang ditemuinya di dalam Kompleks Istana.
"Jadi, bapak tidak bertemu dengan Presiden?" tanya wartawan yang memburu Luhut sampai ke dalam mobilnya.
Luhut menjawab, "Saya tidak bertemu dengan Presiden, tetapi bertemu dengan Jokowi," seraya tertawa.
Dicecar berbagai pertanyaan soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi terkait rencana pengangkatan kepala staf TNI dan Panglima TNI, Luhut diam saja dan hanya tersenyum.
Begitu pula saat ditanya kemungkinannya soal penunjukannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang akan diputuskan Presiden Jokowi pada awal tahun depan, Luhut juga masih terus tertawa sampai kaca mobilnya ditutup dan mobil berjalan meninggalkan wartawan.
Jumat, 26 Desember 2014
Senin, 27 Oktober 2014
Rayakan HUT RI, KJRI Hongkong Promosi Produk Indonesia
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong kembali mengadakan acara promosi produk-produk makanan dan kerajinan Indonesia serta promosi budaya dan pariwisata. Acara yang bertema 'Pesta Indonesia' ini berlangsung selama 10 hari berturut-turut mulai tanggal 15 - 24 Agustus 2008.
Acara Pesta Indonesia yang sekaligus mengambil momentum Peringatan HUT RI ke-63 ini diadakan di Ocean Park, yaitu tempat rekreasi tujuan wisata terkenal dan saingan Disneyland Hong Kong. batik tulis betawi
Pesta Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Konjen RI Hong Kong, Ferry Adamhar, bersama Chief Executive Ocean Park, Mr. Tom Mehrman memamerkan dan menjual produk-produk makanan dan kerajinan Indonesia.
"Dalam acara ini juga ditampilkan promosi pariwisata berupa panel-panel informasi pariwisata Indonesia ditambah brosur pariwisata dalam bahasa Inggris, Mandarin dan Kanton, menayangkan film pariwisata Indonesia dalam bahasa Kanton, serta menampilkan pertunjukan tarian daerah Indonesia," ujar staf KJRI Hongkong.
Disamping itu, lanjut Nugroho, KJRI Hong Kong juga menghadirkan seorang juru masak makanan Indonesia yang tinggal di Hong Kong guna memperkenalkan dan memperagakan cara-cara membuat masakan Indonesia yang sederhana seperti gado-gado, Indomie, nasi goreng, dan sebagainya.
"Dalam demonstrasi tersebut dipromosikan bumbu-bumbu jadi masakan Indonesia yang juga dijual di tempat tersebut dan juga di toko-toko Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Hong Kong,' papar Nugroho.
Pada setiap pagelaran tarian Indonesia seperti tarian Bali, tarian Sumatera, tarian Betawi/Jawa Barat, para pengunjung banyak yang memadati guna menyaksikan tarian Indonesia tersebut. Pada setiap akhir pertunjukan tari, para penari mengajak para pengunjung untuk menari bersama.
Baju tradisional Indonesia, batik juga banyak dipakai oleh para pengunjung yang hadir.
Acara Pesta Indonesia yang sekaligus mengambil momentum Peringatan HUT RI ke-63 ini diadakan di Ocean Park, yaitu tempat rekreasi tujuan wisata terkenal dan saingan Disneyland Hong Kong. batik tulis betawi
Pesta Indonesia yang dibuka secara resmi oleh Konjen RI Hong Kong, Ferry Adamhar, bersama Chief Executive Ocean Park, Mr. Tom Mehrman memamerkan dan menjual produk-produk makanan dan kerajinan Indonesia.
"Dalam acara ini juga ditampilkan promosi pariwisata berupa panel-panel informasi pariwisata Indonesia ditambah brosur pariwisata dalam bahasa Inggris, Mandarin dan Kanton, menayangkan film pariwisata Indonesia dalam bahasa Kanton, serta menampilkan pertunjukan tarian daerah Indonesia," ujar staf KJRI Hongkong.
Disamping itu, lanjut Nugroho, KJRI Hong Kong juga menghadirkan seorang juru masak makanan Indonesia yang tinggal di Hong Kong guna memperkenalkan dan memperagakan cara-cara membuat masakan Indonesia yang sederhana seperti gado-gado, Indomie, nasi goreng, dan sebagainya.
"Dalam demonstrasi tersebut dipromosikan bumbu-bumbu jadi masakan Indonesia yang juga dijual di tempat tersebut dan juga di toko-toko Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Hong Kong,' papar Nugroho.
Pada setiap pagelaran tarian Indonesia seperti tarian Bali, tarian Sumatera, tarian Betawi/Jawa Barat, para pengunjung banyak yang memadati guna menyaksikan tarian Indonesia tersebut. Pada setiap akhir pertunjukan tari, para penari mengajak para pengunjung untuk menari bersama.
Baju tradisional Indonesia, batik juga banyak dipakai oleh para pengunjung yang hadir.
Jumat, 10 Oktober 2014
Jenis-jenis Kain Batik Betawi
Ada banyak jenis kain yang bisa digunakan untuk membuat Batik betawi. Namun yang biasa digunakan adalah kain mori atau katun putih dan sutera, karena keduanya memiliki daya serap lilin dan warna paling bagus dibanding jenis kain lainnya.
A. Mori/Katun. Kain katun/ mori juga ada banyak jenisnya. Ada yang halus, ada pula yang kasar. Berdasarkan tingkat kehalusannya, mori/katun sering dibedakan menjadi 4 tingkatan, yakni:
1. Katun Primissima.
Primissima adalah mori/katun yang paling halus. Katun Primissima memiliki kepadapatan benang untuk lungsi antara 105-125 per inci atau 42-50/cm. Katun ini juga paling sedikit mengandung kanji, sehingga saat dicuci kanji mudah hilang. Harga Katun Primissima paling tinggi diantara jenis kain katun lainnya. Harga batiknya tentu juga lebih tinggi dibanding batik yang berbahan baku katun bukan primissima.
2. Katun Prima
Mori/Katun Prima sudah layak untuk bahan membatik, namun sering digunakan untuk batik-batik kelas dua, karena tingkat kehalusan katunnya di bawah Primissima. Katun Prima memiliki kepadatan benang untuk lungsi antara 85-105 per inci. Kandugan kanjinya kurang dari 10%.Mori Biru. Pembatik jarang sekali menggunakan. Pakaian batik muslim ala betawi
3. Mori Biru.
Mori biru kainnya kurang halus, sebab memiliki kepadatan benang untuk lungsi antara 65-85 per inchi.
4. Mori Blaco
(Grey). Mori Blaco adalah jenis kain putih yang paling kasar jika untuk membatik. Mori Blaco memiliki kepadatan benang untuk lungsi antara 64-68 per inci
Minggu, 28 September 2014
TIM Akan Jadi Pusat Kesenian Bertaraf Internasional
Jakarta adalah kota bertemunya beragam budaya dan kesenian. Untuk menyalurkan aspirasi seni dan budaya, Ibu Kota punya Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki atau populer disebut TIM yang berada di Cikini, Jakarta Pusat.
TIM menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara seni dan budaya secara rutin, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan, dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri, juga dapat ditemukan di tempat ini. TIM memiliki enam teater moderen, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop. Batik betawi murah
Sebagai sarana hiburan warga Jakarta dan wisatawan, tak hanya tempat-tempat wisata di Jakarta yang harus dibenahi. Pusat kesenian seperti TIM juga harus diperhatikan.
"TIM juga jadi salah satu yang akan kami kembangkan," kata Arie Budhiman, Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
"Dalam pengembangan Taman Ismail Marzuki, kami akan merevitalisasi pusat kesenian tersebut. Fasilitasnya akan jadi semakin baik," imbuhnya.
Arie mengaku sudah melakukan rapat dengan pihak-pihak terkait untuk pengembangan TIM dan berharap dapat segera terlaksana. "Nantinya TIM akan jadi pusat kesenian berskala internasional yang bisa diakses publik dengan mudah,"
TIM menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara seni dan budaya secara rutin, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan, dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri, juga dapat ditemukan di tempat ini. TIM memiliki enam teater moderen, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop. Batik betawi murah
Sebagai sarana hiburan warga Jakarta dan wisatawan, tak hanya tempat-tempat wisata di Jakarta yang harus dibenahi. Pusat kesenian seperti TIM juga harus diperhatikan.
"TIM juga jadi salah satu yang akan kami kembangkan," kata Arie Budhiman, Kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
"Dalam pengembangan Taman Ismail Marzuki, kami akan merevitalisasi pusat kesenian tersebut. Fasilitasnya akan jadi semakin baik," imbuhnya.
Arie mengaku sudah melakukan rapat dengan pihak-pihak terkait untuk pengembangan TIM dan berharap dapat segera terlaksana. "Nantinya TIM akan jadi pusat kesenian berskala internasional yang bisa diakses publik dengan mudah,"
Jumat, 29 Agustus 2014
Sejarah Batik
Pengertian Batik
Batik merupakan budaya yang telah lama
berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa
pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik,
pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan
cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat
perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar
dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah
itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai
kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.
Secara etimologi kata batik berasal dari
bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik)
yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik” (Indonesia Indah ”batik”,
1997, 14). Di samping itu mempunyai pengertian yang berhubungan dengan membuat
titik atau meneteskan malam pada kain mori. Menurut KRT.DR. HC. Kalinggo
Hanggopuro (2002, 1-2) dalam buku Bathik sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan
menuliskan bahwa, para penulis terdahulu menggunakan istilah batik yang
sebenarnya tidak ditulis dengan kata”Batik” akan tetapi seharusnya”Bathik”. Hal
ini mengacu pada huruf Jawa ”tha” bukan ”ta” dan pemakaiaan bathik sebagai
rangkaian dari titik adalah kurang tepat atau dikatakan salah. Berdasarkan
etimologis tersebut sebenarnya batik identik dikaitkan dengan suatu teknik
(proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelorodan. Salah satu yang
menjadi ciri khas dari batik adalah cara pengambaran motif pada kain ialah
melalui proses pemalaman yaitu mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada
wadah yang bernama canting dan cap.
Sejarah Perkembangan
Batik
Ditinjau dari perkembangan, batik telah
mulai dikenal sejak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada
mulanya hanya dibuat terbatas oleh kalangan keraton. Batik dikenakan oleh raja
dan keluarga serta pengikutnya. Oleh para pengikutnya inilah kemudian batik
dibawa keluar keraton dan berkembang di masyarakat hingga saat ini. Berdasarkan
sejarahnya, periode perkembangannya batik dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Jaman Kerajaan
Majapahit
Berdasarkan sejarah perkembangannya,
batik telah berkembang sejak jaman Majapahit. Mojokerto merupakan pusat kerajaan
Majapahit dimana batik telah dikenal pada saat itu. Tulung Agung merupakan kota
di Jawa Timur yang juga tercatat dalam sejarah perbatikan. Pada waktu itu,
Tulung Agung masih berupa rawa-rawa yang dikenal dengan nama Bonorowo, dikuasai
oleh Adipati Kalang yang
tidak mau tunduk kepada Kerajaan Majapahit hingga terjadilah aksi polisionil
yang dilancarkan oleh Majapahit. Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di
sekitar desa Kalangbret dan Tulung Agung berhasil dikuasai oleh Majapahit.
Kemudian banyak tentara yang tinggal di wilayah Bonorowo (Tulung Agung) dengan
membawa budaya batik. Merekalah yang mengembangkan batik. Dalam
perkembangannya, batik Mojokerto dan Tulung Agung banyak dipengaruhi oleh batik
Yogyakarta. Hal ini terjadi karena pada waktu clash tentara kolonial Belanda dengan pasukan Pangeran
Diponegoro, sebagian dari pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri ke arah timur di
daerah Majan. Oleh karena itu, ciri khas batik Kalangbret dari Mojokerto hampir
sama dengan batik Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat
muda dan biru tua.
Jaman Penyebaran Islam
Batoro Katong seorang Raden keturunan
kerajaan Majapahit membawa ajaran Islam ke Ponorogo, Jawa Timur. Dalam
perkembangan Islam di Ponorogo terdapat sebuah pesantren yang berada di daerah
Tegalsari yang
diasuh Kyai Hasan Basri. Kyai Hasan Basri adalah menantu raja Kraton Solo.
Batik yang kala itu masih terbatas dalam lingkungan kraton akhirnya membawa
batik keluar dari kraton dan berkembang di Ponorogo. Pesantren Tegalsari
mendidik anak didiknya untuk menguasai bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan lama yang dapat dilihat sekarang adalah daerah Kauman yaitu
Kepatihan Wetan meluas ke desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono,
Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut.
Batik Solo dan Yogyakarta
Batik di daerah
Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan
Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada
masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga kraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita
pengiring ratu. Pada saat upacara resmi kerajaan, keluarga kraton memakai
pakaian kombinasi batik dan lurik. Melihat pakaian yang dikenakan keluarga
kraton, rakyat tertarik dan meniru sehingga akhirnya batikan keluar dari tembok
kraton dan meluas di kalangan rakyat biasa.
Ketika masa
penjajahan Belanda, dimana sering terjadi peperangan yang menyebabkan keluarga
kerajaan yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah lain seperti Banyumas,
Pekalongan, dan ke daerah timur Ponorogo, Tulung Agung dan sebagainya maka
membuat batik semakin dikenal di kalangan luas.
Batik di Wilayah Lain
Perkembangan batik
di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja. Pada tahun 1830 setelah perang
Diponegoro, batik dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegoro yang
sebagian besar menetap di daerah Banyumas. Batik Banyumas dikenal dengan motif
dan warna khusus dan dikenal dengan batik Banyumas. Selain ke Banyumas,
pengikut Pangeran Diponegoro juga ada yang menetap di Pekalongan dan
mengembangkan batik di daerah Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Batik betawi asli
Selain di daerah
Jawa Tengah, batik juga berkembang di Jawa Barat. Hal ini terjadi karena
masyarakat dari Jawa Tengah merantau ke kota seperti Ciamis dan Tasikmalaya.
Daerah pembatikan di Tasikmalaya adalah Wurug, Sukapura, Mangunraja dan
Manonjaya. Di daerah Cirebon batik mulai berkembang dari keraton dan mempunyai
ciri khas tersendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)